Kreatif dengan kemasan Makanan ringan

3:25:00 PM kaisararif 1 Comments

hanya ingin bernagi pengalaman saya di sekolah saat ini
sekarang produsan banyak membuat penutup kemasan makanan menggunakan sistem resealable zip lock. Yaitu penutup kemasan yang sering digunakan pada kemasan obat dari dokter atau klinik.
dengan sistem penutup seperti itu, kita dapat manfaatkan, sesuai ukuran kemasan.
sebagai contoh kemasan berikut :
kemasan tersebut seukuran dengan tempat pensil atau mungkin lebih besar, jadi kita bisa gunakan kemasan tersebut sebagai tempat pensil atau tempat lain yang seukuran dengan tempat pensil.
atau seperti kemasan berikut yang lebih besar :
setelah saya coba, kemasan tersebut dapat dimasukkan kertas ukuran A4 tanpa dilipat. maka kita bisa gunakan kemasan tersebut sebagai folder atau map.

 saya berpesanpada pembaca, kalau beli makanan ringan yang penutupnya pakai sistem resealable zip lock, mendingan jangan dibuang, dipikirkan dulu untuk apa bagusnya :)
cara yang kreatif, unik, dan menghemat uang ^_^
mudah mudahan dengan cara ini, kita bisa membantu program Go Green
meskipun hanya langkah kecil

semoga bermanfaat, terimakasih ..

1 komentar:

MENENTUKAN WAKTU PENGISIAN TEGANGAN BATERAI HANDPHONE

12:37:00 PM kaisararif 0 Comments


salam sains....
saya(group) ada RBL (Research Based Learning) saya ketika di MAN Insan Cendekia Gorontalo nih, ini laporan dalam bentuk makalCharge baterai HP. Intinya yaitu cara mengetahui waktu pengecasan baterai HP. saya juga ada yang untuk presentasinya, tapi belum diupload . sorry.
ah baru baru saya tentang MENENTUKAN WAKTU UNTUK MENGISI TEGANGAN  BATERAI  HANDPHONE atau menentukan waktu untuk ng
mungkin ini bermanfaat buat anak SMA sederajat
semoga bermanfaat
klik disini RBL (Syafi'i dan Arif)

0 komentar:

Cerpen Remaja Islami

12:53:00 PM kaisararif 1 Comments




Note : maaf, ini hanya Cerpen asal-asalan saya :D mohon dimaklumi, Terimakasih.



KETIKA SEMUT, LEBAH, DAN KUPU-KUPU MENGAJARIKU
(Muhammad Arif Abdurrahman)
(MAN Insan Cendekia Gorontalo)
(2013)

Aku bingung. Hidupku selalu dihantui oleh kegelisahan. Dimana kegelisahan ini membuat aku bimbang. Dimana bimbang ini membuat aku tertekan. Entah dimana diriku yang sebenarnya. Aku belum mengerti tentang islam yang sesungguhnya.
Di masa remajaku ini, aku benar-benar ingin menjadi remaja islami. aku ingin mendapatkan jati diriku yang sebenarnya. Mendapatkan kepribadianku yang sesungguhnya. Dengan itu, aku akan menemukan arah dan tujuan hidupku yang nyata.
Sungguh, aku ingin menjadi remaja yang lain dari yang lain. Remaja yang dewasa, bukan yang manja. Semua ini kulakukan karena Allah ta’ala. Tapi semua itu masih ada di dalam pikiran. Belum terwujud dalam perkataan, apalagi perbuatan. Tapi ini semua akan kujadikan impian. Yang akan menjadi kenyataan.
Waktu lambat laun berganti. Tahun pun berganti. Umurku menjadi 18 di tahun 1024 M ini, akan aku jadikan tahun perubahan untuk diriku. Maka dari itu, aku harus senantiasa berdo’a pada Allah agar aku bisa berubah seperti layaknya remaja Islam dalam AlQuran. Aku pasti bisa.
Aku mengawali hari pertama ini dengan bismillah. Tapi hari pertama ini aku bingung. Banyak orang yang berpapasan denganku. Apa yang harus kulakukan pada orang yang lewat di hadapanku. Seperti ada rasa yang kurang bila aku hanya berpapasan dan lewat begitu saja tanpa ekspresi apapun. Kemudian aku berdo’a pada Allah agar aku diberi petunjuk atas masalah ini.
Di malam harinya, di hari itu juga aku bermimpi. Aku melihat barisan semut berjalan dengan arah yang berlawanan. Mereka saling berpapasan dan berhenti ketika bertemu satu sama lain. Kemudian melanjutkan lagi jalannya. Selalu seperti itu di setiap bertemu satu sama lain.
Salah satu dari semut itu berkata padaku, “Belajarlah dari kami wahai anak muda. Kami saling menyapa satu sama lain. Meskipun kami tak kenal satu sama lain. Kami saling tebar senyuman, Meskupun kami bukan teman. kami saling menyapa, meskipun kami bukan saudara.
Mendengar itu, aku langsung terbangun dari tidurku dan bertepatan dengan adzan subuh. Tanpa pikir panjang, aku langsung mencatat kata-kata semut itu. Mungkin ini adalah petunjuk dari Allah agar aku bisa seperti semut. seperti apa yang ada dalam AlQuran.
Di pagi hari, tak lupa aku mencoba menyapa dengan senyuman setiap orang yang berpapasan denganku. Meskipun aku tak kenal siapa dia dan siapa mereka. Setiap hari kulakukan seperti itu hari demi hari kujalani sembari menyapa orang.
Aku terdiam sejenak dan melamun. aku mempunyai keinginan. Yaitu aku ingin mencari tempat-tempat dimana terdapat banyak orang orang baik. Orang orang yang ingin berubah sepertiku. Tanpa pikir panjang, aku langsung berdo'a meminta petunjuk pada Allah atas keinginan baikku ini.
Di malam harinya, di hari itu juga aku bermimpi. Aku melihat beberapa lebah yang hinggap di bunya yang indah nan mekar serta penuh warna. Lebah itu menghisap sesuatu dari bunga itu. Lebah itu tak merusak bunga itu sedikitpun. Sesuatu apa yang lebah isap itu dibawanya ke suatu tempat dan ia olah menjadi seuatu yang lebih baik, yaitu madu.
Kemudian salah satu dari lebah itu berkata padaku, "Belajarlah dari kami wahai anak muda. kami hinggap di tempat yang baik. tempat hinggapan kami selau kami berlakukan dengan baik. dari situlah kami dapat menghasilkan sesuatu yang baik."
Ketika lebah itu berhenti berkata, aku langsung terbangun dari mimpiku dan aku mendengar suara adzan subuh. Sungguh, ini adalah pertama kalinya aku bermimpi seperti ini. Mungkin ini adalah petunjuk dari Allah. Subhanallah.
Aku ingat betul kata-kata dari lebah itu. tanpa pikir panjang, aku langsung mengambil alat tulis untuk menulis kata-kata lebah itu dan kusatukan dengan kata-kata semut yang lalu. kemudian aku lanjutkan dengan mendirikan Sholat subuh.
Aku mengerti maksud dari lebah itu. Tempat yang baik yang ia maksud adalah sebuah majlis kajian islam. Aku tak boleh membuat kegaduhan di dalamnya. Kemudian, dari situlah aku harus bisa mendapatkan sesuatu yang baik, yaitu ilmu yang bermanfaat. Yang bisa kuamalkan pada orang lain.
Tanpa pikir panjang, aku langsung mencari tempat baik itu. Sedikit membingungkan untuk mencarinya. Tapi ternyata tak jauh dari rumahku ada sebuah majlis kajian islam. Syukur Alhamdulillah, ternyata ada tempat seperti ini yang tak jauh dari rumahku dan aku tak perlu pindah dari Damaskus untuk mencari tempat baik. Dengan senang hati dan ikhlas aku segera menuju tempat itu, duduk dan berkumpul bersama orang-orang majlis dan mendengarkan ceramah dari salah seorang ustadz.
Dengan baju gamis dan sorban kecil yang menutupi di kepalaku, hampir setiap hari aku datang ke majlis ini. Tak sedikit ilmu yang kudapatkan. Mudah-Mudahan ilmu yang kudapatkan ini dapat kuamalkan, layaknya madu dari lebah. Amiin.
Hari demi hari telah berganti. waktu begitu cepat berjalan. Syukur Alhamdulillah aku telah diajari arti hidup ini dari mata Islam. Telah diajari tentang remaja islam. Telah mengetahui manakah yang halal dan manakah yang haram.
Ketika aku pulang dari majlis, setelah sholat ashar. Di tikungan jalan kecil sebelah masjid, aku bertabrakan dengan seseorang perempuan. Sepertinya ia masih sebaya denganku. Tak sengaja aku menjatuhkan barang bawaannya yang ia pegang ketika aku bertabrakan dengannya.
aku belum sempat melihat perempuan ini. tetapi aku membantunya untuk merapikan barang-barangnya yang berserakan di tanah.
"Maaf, aku tak sengaja", aku mengawali pembicaraan. Tak sengaja aku melihat wajahnya. Jantungku berdebar. Sambil menjulurkan kedua tanganku yang membawa barang-barangnya yang ingin kuberikan kepadanya. Jantungku semakin gila ketika aku menatap matanya dan dia menatap mataku.
"ohh, tidak apa-apa, terimakasih ya sudah merapikan barang barangku", balasnya sambil tersenyum manis melihatku.
"he...he... sama sama", jawabku.
"emm, sambil jalan ya. Ngomong ngomong siapa namamu ?", tanyanya padaku
Aku menjawab, "Arif Ibn Abdurrahman, Kamu?".
"Aku Aisyah binti Umar. Senang berkenalan denganmu". Jawabnya sambil melontarkan senyuman yang lebih manis dari yang pertama kepadaku.
"Senang juga bisa berkenalan denganmu". Balasku gemetar dan senyum senyum malu,
Dia menjawab, "Yaps, sepertinya aku harus cepat-cepat pulang, rumahku sudah dekat".
Lalu aku menjawab, "Ya, silahkan".
Ia berkata, "Mudah-Mudahan di lain waktu Allah mempertemukan kita kembali atas izinnya". Sambil senyum kepadaku dan berbalik arah membelakangiku.
Aku hanya bisa menjawab, "amiin". dan pergi meninggalkannya.
Kemudian berlari menuju rumahku dan berbaring di kasurku sambil bertasbih memuji Allah. Masih terbayang wajahnya di kepalaku. Masih teringat kerudungnya yang berwarna muda ungu. masih menghantui kepalaku atas senyumnya itu.
Subhanallah, kenapa bisa aku bertemu perempuan secantik dia. Bertabrakan denganku pula. Menanyakan siapa aku punya nama. Yang tersenyum manis kepadaku juga. Ya Allah, rasa apa yang ada dalam diriku ini.
Aku membayangkan kejadian tadi sambil tidur tengkurap dan aku tutupi kepalaku dengan bantal.
Keesokan harinya aku mencoba untuk ke tempat dimana pertemuan antara aku dan dirinya. Aku datang kesana, dirinya tak ada. Keesokan harinya lagi, aku mencoba untuk kembali ketempat tersebut. waktu sudah menunjukan senja, tapi aku tak melihat batang hidungnya.
Keesokan harinya untuk yang ketiga kalinya aku datang ke tempat tragedi tabrakan antara aku dan dirimu. Aku menunggu sampai penat. Tapi tak ada satupun orang yang lewat. Akhirnya aku pasrah dan pulang ke rumah. Hanya bisa melihat sesosok Aisyah binti Umar dari pikiranku.
Agar masalah ini tak kunjung berantai dan berlanjut. Akhirnya aku berserah diri pada Allah dan berdo'a kepada-Nya agar aku diberi petunjuk atas masalah ini.
Di malam harinya di hari itu juga aku bermimpi. Aku sedang berada di taman bunga. Aku melihat seekor kupu-kupu cantik. Ada keinginan pada diriku untuk menangkapnya. Akhirnya aku berusaha untuk menangkapnya. Tapi tak bisa, ia berlari menjauh. Aku mencoba lagi untuk mengejar kupu-kupu itu. Tetapi kupu-kupu itu malah menjauh, semakin jauh dan pergi entah kemana.
Kemudian di belakangku ada yang memanggilku. Ternyata dia adalah Aisyah binti Umar. Ia mengenakan kerudung ungu muda sambil tersenyum kepadaku dan berkata, "Kamu tak akan bisa mendapatkan kupu-kupu itu jika kamu mengejarnya. Kupu-kupu itu akan menjauh, menjauh, dan semaikn menjauh apabila kamu semakin berusaha untuk mengejarnya. Jika kamu ingin mendapatkan kupu kupu itu, tunggu dan bersabarlah sampai kupu-kupu itu datang menghampiri dirimu dengan sendirinya. Biarkanlah kupu-kupu itu hinggap di tanganmu atas izin Allah, meskipun kamu tak tahu kapan kupu-kupu itu datang. Karena sesungguhnya itu lebih indah daripada kamu lelah mengejarnya dengan hasil yang sia-sia. mengertilah bahwa kupu-kupu yang kumaksud itu adalah cinta." Ia mengakhiri kata-katanya dengan tersenyum padaku.
Pada saat itu juga aku terbangun dari tidurku dan bertepatan dengan dikumandangkannya adzan subuh. Aku tak menyangka dia hadir dalam mimpiku dan berkata seperti itu. kata-katanya masih teringat dan terbayang di kepalaku. Agar aku tak lupa, aku begegas untuk mencatat kata-kata manisnya dan kusatukan dengan kata-kata semut dan lebah.
Aku mengerti maksud perkataan Aisyah tentang kupu-kupu itu. Mulai sekarang, aku tak akan mengejarmu lagi. aku tahu aku tak akan mendapatkanmu. Tapi mulai sekarang aku harus bersabar menunggumu sampai batas waktu yang dijanjikan Allah, jika Allah menjanjikan Aisyah untukku.
Aku bertasbih memuji Allah. Yang mendatangkan petunjuk untukku. Yang dikirim langsung melalui seekor semut, lebah, dan kupu-kupu. Aku baru sadar bahwa segala ciptaan Allah itu semuanya saling berkaitan, saling menguatkan, dan saling menunjukkan betapa agungnya kebesaran Allah. Allahuakbar, Allahuakbar, Allahuakbar. Sungguh, petunjuk ini membawaku pada perubahan. perubahan agar aku lebih bertaqwa pada Allah. Karena sesungguhnya Allah maha Pengasih lagi maha Penyayang.



1 komentar: