Cerpen Remaja Islami
Note : maaf, ini hanya Cerpen asal-asalan saya :D mohon dimaklumi, Terimakasih.
KETIKA SEMUT, LEBAH, DAN KUPU-KUPU MENGAJARIKU
(Muhammad Arif Abdurrahman)
(MAN Insan Cendekia Gorontalo)
(2013)
Aku bingung.
Hidupku selalu dihantui oleh kegelisahan. Dimana kegelisahan ini membuat aku
bimbang. Dimana bimbang ini membuat aku tertekan. Entah dimana diriku yang
sebenarnya. Aku belum mengerti tentang islam yang sesungguhnya.
Di masa remajaku
ini, aku benar-benar ingin menjadi remaja islami. aku ingin mendapatkan jati
diriku yang sebenarnya. Mendapatkan kepribadianku yang sesungguhnya. Dengan
itu, aku akan menemukan arah dan tujuan hidupku yang nyata.
Sungguh, aku ingin
menjadi remaja yang lain dari yang lain. Remaja yang dewasa, bukan yang manja.
Semua ini kulakukan karena Allah ta’ala. Tapi semua itu masih ada di dalam
pikiran. Belum terwujud dalam perkataan, apalagi perbuatan. Tapi ini semua akan
kujadikan impian. Yang akan menjadi kenyataan.
Waktu lambat laun
berganti. Tahun pun berganti. Umurku menjadi 18 di tahun 1024 M ini, akan aku
jadikan tahun perubahan untuk diriku. Maka dari itu, aku harus senantiasa
berdo’a pada Allah agar aku bisa berubah seperti layaknya remaja Islam dalam
AlQuran. Aku pasti bisa.
Aku mengawali hari
pertama ini dengan bismillah. Tapi hari pertama ini aku bingung. Banyak orang
yang berpapasan denganku. Apa yang harus kulakukan pada orang yang lewat di
hadapanku. Seperti ada rasa yang kurang bila aku hanya berpapasan dan lewat
begitu saja tanpa ekspresi apapun. Kemudian aku berdo’a pada Allah agar aku
diberi petunjuk atas masalah ini.
Di malam harinya,
di hari itu juga aku bermimpi. Aku melihat barisan semut berjalan dengan arah
yang berlawanan. Mereka saling berpapasan dan berhenti ketika bertemu satu sama
lain. Kemudian melanjutkan lagi jalannya. Selalu seperti itu di setiap bertemu
satu sama lain.
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjbSzSJSuUPcQhF1SbHOcDJF-0Dm8sSoUnddf4_H2S3VqNULOcnhCASG-yw2ZI2DC6Er5Tnq8TR-JkZZbCe7TrPcmT0sNhV1kr0hpha3oi4MAxoieI5TFBZj8ppnLknRx5_3BW8rfTs5I-h/s200/semut.jpg)
Mendengar itu, aku
langsung terbangun dari tidurku dan bertepatan dengan adzan subuh. Tanpa pikir
panjang, aku langsung mencatat kata-kata semut itu. Mungkin ini adalah petunjuk
dari Allah agar aku bisa seperti semut. seperti apa yang ada dalam AlQuran.
Di pagi hari, tak
lupa aku mencoba menyapa dengan senyuman setiap orang yang berpapasan denganku.
Meskipun aku tak kenal siapa dia dan siapa mereka. Setiap hari kulakukan
seperti itu hari demi hari kujalani sembari menyapa orang.
Aku terdiam sejenak
dan melamun. aku mempunyai keinginan. Yaitu aku ingin mencari tempat-tempat
dimana terdapat banyak orang orang baik. Orang orang yang ingin berubah
sepertiku. Tanpa pikir panjang, aku langsung berdo'a meminta petunjuk pada
Allah atas keinginan baikku ini.
Di malam harinya,
di hari itu juga aku bermimpi. Aku melihat beberapa lebah yang hinggap di bunya
yang indah nan mekar serta penuh warna. Lebah itu menghisap sesuatu dari bunga
itu. Lebah itu tak merusak bunga itu sedikitpun. Sesuatu apa yang lebah isap
itu dibawanya ke suatu tempat dan ia olah menjadi seuatu yang lebih baik, yaitu
madu.
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgE2vfqy0RplFEL8gT7wocSt0HHW79o5_BK7dRMfJb1KOCYUGoF6ANoe5byqYYACny50ONj0DmePlWlYFuOYcSff4Nb82ko64BDMZqD2sRZh0kuJK_luRAn5o4TWO1F-27_vrHRPmHvcdLC/s200/lebah.jpg)
Ketika lebah itu
berhenti berkata, aku langsung terbangun dari mimpiku dan aku mendengar suara
adzan subuh. Sungguh, ini adalah pertama kalinya aku bermimpi seperti ini.
Mungkin ini adalah petunjuk dari Allah. Subhanallah.
Aku ingat betul
kata-kata dari lebah itu. tanpa pikir panjang, aku langsung mengambil alat
tulis untuk menulis kata-kata lebah itu dan kusatukan dengan kata-kata semut
yang lalu. kemudian aku lanjutkan dengan mendirikan Sholat subuh.
Aku mengerti maksud
dari lebah itu. Tempat yang baik yang ia maksud adalah sebuah majlis kajian
islam. Aku tak boleh membuat kegaduhan di dalamnya. Kemudian, dari situlah aku
harus bisa mendapatkan sesuatu yang baik, yaitu ilmu yang bermanfaat. Yang bisa
kuamalkan pada orang lain.
Tanpa pikir
panjang, aku langsung mencari tempat baik itu. Sedikit membingungkan untuk
mencarinya. Tapi ternyata tak jauh dari rumahku ada sebuah majlis kajian islam.
Syukur Alhamdulillah, ternyata ada tempat seperti ini yang tak jauh dari
rumahku dan aku tak perlu pindah dari Damaskus untuk mencari tempat baik.
Dengan senang hati dan ikhlas aku segera menuju tempat itu, duduk dan berkumpul
bersama orang-orang majlis dan mendengarkan ceramah dari salah seorang ustadz.
Dengan baju gamis
dan sorban kecil yang menutupi di kepalaku, hampir setiap hari aku datang ke
majlis ini. Tak sedikit ilmu yang kudapatkan. Mudah-Mudahan ilmu yang
kudapatkan ini dapat kuamalkan, layaknya madu dari lebah. Amiin.
Hari demi hari
telah berganti. waktu begitu cepat berjalan. Syukur Alhamdulillah aku telah
diajari arti hidup ini dari mata Islam. Telah diajari tentang remaja islam.
Telah mengetahui manakah yang halal dan manakah yang haram.
Ketika aku pulang
dari majlis, setelah sholat ashar. Di tikungan jalan kecil sebelah masjid, aku
bertabrakan dengan seseorang perempuan. Sepertinya ia masih sebaya denganku.
Tak sengaja aku menjatuhkan barang bawaannya yang ia pegang ketika aku
bertabrakan dengannya.
aku belum sempat
melihat perempuan ini. tetapi aku membantunya untuk merapikan barang-barangnya
yang berserakan di tanah.
"Maaf, aku tak
sengaja", aku mengawali pembicaraan. Tak sengaja aku melihat wajahnya.
Jantungku berdebar. Sambil menjulurkan kedua tanganku yang membawa
barang-barangnya yang ingin kuberikan kepadanya. Jantungku semakin gila ketika
aku menatap matanya dan dia menatap mataku.
"ohh, tidak apa-apa, terimakasih ya sudah
merapikan barang barangku", balasnya sambil tersenyum manis melihatku.
"emm, sambil
jalan ya. Ngomong ngomong siapa namamu ?", tanyanya padaku
Aku menjawab,
"Arif Ibn Abdurrahman, Kamu?".
"Aku Aisyah
binti Umar. Senang berkenalan denganmu". Jawabnya sambil melontarkan
senyuman yang lebih manis dari yang pertama kepadaku.
"Senang juga
bisa berkenalan denganmu". Balasku gemetar dan senyum senyum malu,
Dia menjawab,
"Yaps, sepertinya aku harus cepat-cepat pulang, rumahku sudah dekat".
Lalu aku menjawab,
"Ya, silahkan".
Ia berkata,
"Mudah-Mudahan di lain waktu Allah mempertemukan kita kembali atas izinnya".
Sambil senyum kepadaku dan berbalik arah membelakangiku.
Aku hanya bisa
menjawab, "amiin". dan pergi meninggalkannya.
Kemudian berlari
menuju rumahku dan berbaring di kasurku sambil bertasbih memuji Allah. Masih
terbayang wajahnya di kepalaku. Masih teringat kerudungnya yang berwarna muda
ungu. masih menghantui kepalaku atas senyumnya itu.
Subhanallah, kenapa
bisa aku bertemu perempuan secantik dia. Bertabrakan denganku pula. Menanyakan
siapa aku punya nama. Yang tersenyum manis kepadaku juga. Ya Allah, rasa apa
yang ada dalam diriku ini.
Aku membayangkan
kejadian tadi sambil tidur tengkurap dan aku tutupi kepalaku dengan bantal.
Keesokan harinya
aku mencoba untuk ke tempat dimana pertemuan antara aku dan dirinya. Aku datang
kesana, dirinya tak ada. Keesokan harinya lagi, aku mencoba untuk kembali
ketempat tersebut. waktu sudah menunjukan senja, tapi aku tak melihat batang
hidungnya.
Keesokan harinya
untuk yang ketiga kalinya aku datang ke tempat tragedi tabrakan antara aku dan
dirimu. Aku menunggu sampai penat. Tapi tak ada satupun orang yang lewat.
Akhirnya aku pasrah dan pulang ke rumah. Hanya bisa melihat sesosok Aisyah
binti Umar dari pikiranku.
Agar masalah ini
tak kunjung berantai dan berlanjut. Akhirnya aku berserah diri pada Allah dan
berdo'a kepada-Nya agar aku diberi petunjuk atas masalah ini.
Di malam harinya di
hari itu juga aku bermimpi. Aku sedang berada di taman bunga. Aku melihat
seekor kupu-kupu cantik. Ada keinginan pada diriku untuk menangkapnya. Akhirnya
aku berusaha untuk menangkapnya. Tapi tak bisa, ia berlari menjauh. Aku mencoba
lagi untuk mengejar kupu-kupu itu. Tetapi kupu-kupu itu malah menjauh, semakin
jauh dan pergi entah kemana.
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjHswGJe0xnp4wZul7IYVE6Z0yzfAKxtB-_Mpsi5z-j5Lbeu_LpNhJY1IUPswsm5AcBDhS_J1gNZm5CH3Awv4SgK9YAT_-PHQze2l2P4GlfDqZTbBqw1i8r_r0q87S9IpO5Pz5IoMhHllS_/s200/url.jpg)
Pada saat itu juga
aku terbangun dari tidurku dan bertepatan dengan dikumandangkannya adzan subuh.
Aku tak menyangka dia hadir dalam mimpiku dan berkata seperti itu. kata-katanya
masih teringat dan terbayang di kepalaku. Agar aku tak lupa, aku begegas untuk
mencatat kata-kata manisnya dan kusatukan dengan kata-kata semut dan lebah.
Aku mengerti maksud
perkataan Aisyah tentang kupu-kupu itu. Mulai sekarang, aku tak akan mengejarmu
lagi. aku tahu aku tak akan mendapatkanmu. Tapi mulai sekarang aku harus
bersabar menunggumu sampai batas waktu yang dijanjikan Allah, jika Allah
menjanjikan Aisyah untukku.
Aku bertasbih
memuji Allah. Yang mendatangkan petunjuk untukku. Yang dikirim langsung melalui
seekor semut, lebah, dan kupu-kupu. Aku baru sadar bahwa segala ciptaan Allah
itu semuanya saling berkaitan, saling menguatkan, dan saling menunjukkan betapa
agungnya kebesaran Allah. Allahuakbar, Allahuakbar, Allahuakbar. Sungguh,
petunjuk ini membawaku pada perubahan. perubahan agar aku lebih bertaqwa pada
Allah. Karena sesungguhnya Allah maha Pengasih lagi maha Penyayang.
1 komentar: